Prabowo: Rusia-China Tak Gunakan Standar Ganda dalam Politik Internasional
Dalam berbagai forum internasional dan wawancara terakhirnya, Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pandangannya tentang hubungan antara Rusia dan China serta sikap kedua negara tersebut dalam dinamika geopolitik global. Prabowo menegaskan bahwa kedua negara besar ini tidak menerapkan standar ganda dalam kebijakan luar negeri mereka dan berperan sebagai kekuatan yang menegakkan prinsip kedaulatan dan saling menghormati.
Pemahaman tentang Standar Ganda dalam Politik Internasional
Sebelum mendalami pandangan Prabowo, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan standar ganda. Secara umum, standar ganda merujuk pada praktik di mana suatu negara menerapkan aturan, kebijakan, atau perlakuan berbeda terhadap negara lain berdasarkan kepentingan politik, ekonomi, atau strategisnya. Dalam konteks hubungan internasional, praktik ini sering dipandang sebagai bentuk ketidakadilan dan dapat menimbulkan ketegangan serta ketidakpercayaan antar negara.
Prabowo tentang Pendekatan Rusia dan China
Prabowo menyatakan bahwa Rusia dan China memiliki pendekatan yang berbeda dari negara-negara Barat dalam berinteraksi di ranah internasional. Ia menilai bahwa kedua negara ini cenderung menegakkan prinsip-prinsip kedaulatan, non-intervensi, dan saling menghormati dalam hubungan mereka dengan negara lain. Menurutnya, Rusia dan China tidak memanfaatkan situasi tertentu untuk menekan negara lain atau menerapkan standar ganda demi keuntungan politik semata.
“Kita harus melihat bahwa Rusia dan China berpegang pada prinsip-prinsip dasar hubungan internasional yang selama ini mereka junjung tinggi. Mereka tidak melakukan intervensi yang tidak perlu, dan mereka menghormati kedaulatan negara lain,” ujar Prabowo dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Penerapan Prinsip Keadilan dan Kedaulatan
Prabowo kemudian menegaskan pentingnya prinsip keadilan dan kedaulatan dalam hubungan internasional. Ia menilai bahwa Indonesia dan negara-negara lain di dunia perlu belajar dari sikap Rusia dan China yang berusaha menjaga keseimbangan dan saling menghormati. Menurutnya, sikap ini membantu menciptakan dunia yang lebih stabil dan damai, jauh dari konflik yang dipicu oleh praktik standar ganda.
Dampak Positif dari Pendekatan Rusia dan China
Prabowo menyoroti bahwa pendekatan Rusia dan China dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam membangun hubungan internasional yang adil dan berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa kedua negara ini juga berupaya menghindari campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain, serta menekankan bahwa mereka berkomitmen terhadap prinsip-prinsip PBB dan norma internasional.
Kesimpulan
Pernyataan Prabowo menunjukkan apresiasi terhadap pola hubungan Rusia dan China yang dianggapnya tidak menerapkan standar ganda. Ia berharap bahwa negara-negara lain dapat mengikuti jejak kedua negara besar ini dalam menjaga prinsip kedaulatan dan saling menghormati. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh ketegangan, pendekatan yang berpegang pada prinsip keadilan dan kejujuran ini sangat penting untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas global.
Penutup
Sebagai negara yang tengah menata kembali politik luar negerinya, Indonesia tentu akan terus memperhatikan dinamika yang terjadi di dunia internasional. Pandangan Prabowo ini memberi gambaran tentang pentingnya prinsip keadilan dan saling menghormati dalam membangun hubungan antarnegara yang sehat dan berkelanjutan. Semoga, dialog dan kerjasama internasional ke depan dapat semakin memperkuat prinsip-prinsip tersebut demi terciptanya dunia yang lebih baik.